Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) menyiapkan anggaran fantastis pada tahun 2024, yakni sebesar Rp49,87 miliar.

Dari total tersebut, mayoritas tersedot untuk pembangunan dan peningkatan jalan dengan berbagai sumber pendanaan, termasuk Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit yang nilainya mencapai puluhan miliar rupiah.

Ironisnya, alokasi jumbo ini justru menimbulkan pertanyaan serius mengenai efektivitas dan integritas pengelolaannya. Hampir 70 persen dari total anggaran dialokasikan untuk jalan, baik pembangunan baru, rehabilitasi, maupun peningkatan jalan yang tersebar di sejumlah kecamatan.

DBH Sawit Jadi Primadona

DBH Sawit tahun 2024 dialokasikan hingga Rp21,7 miliar. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan Silpa DBH Sawit tahun 2023 yang juga masih digelontorkan pada tahun berjalan. Dengan demikian, dua kali kucuran dana sawit digeber sekaligus di tahun yang sama, dengan judul proyek yang relatif mirip: peningkatan jalan.

"Penggunaan Silpa DBH Sawit 2023 ditambah lagi DBH Sawit 2024 rawan tumpang tindih. Kita bisa lihat, banyak nama jalan yang muncul dua kali dalam paket berbeda. Kalau tidak diawasi ketat, ini bisa jadi bancakan baru," ujar seorang aktivis masyarakat Paluta yang menolak disebutkan namanya.

Pembangunan Jalan Mendominasi

Tak hanya DBH Sawit, pos pembangunan jalan reguler dari DID maupun Emark juga sangat dominan. Beberapa ruas jalan bahkan dianggarkan kembali dengan label berbeda: ada yang ditulis lanjutan, ada yang dicatat rekonstruksi, bahkan ada yang diberi catatan sudah selesai.

Fenomena ini mengindikasikan praktik 'permainan nomenklatur' untuk melegalkan pengulangan proyek dengan alasan teknis.

Misalnya, beberapa jalan di Kecamatan Padang Bolak dan Portibi tercatat mendapat anggaran berulang meski statusnya disebut sudah rampung.

Rawan Penyalahgunaan

Dengan pola anggaran seperti ini, potensi penyalahgunaan sangat besar. Penggunaan istilah tumpang tindih (rehabilitasi, peningkatan, lanjutan) sering kali menjadi celah manipulasi, baik dalam proses tender maupun realisasi fisik.

"Jalan selalu jadi komoditas proyek paling empuk, karena sulit diukur kualitasnya bagi masyarakat awam. DBH Sawit yang seharusnya menyejahterakan rakyat, justru rawan dimanfaatkan untuk proyek asal jadi," tegas Yudi, pemerhati kebijakan publik dari lembaga Monitor.

Editorial: Jalanan Rakyat, Lahan Empuk Penguasa

Kisah anggaran jalan Paluta tahun 2024 kembali menunjukkan wajah lama birokrasi: infrastruktur hanya dijadikan ladang bancakan.

Hampir Rp50 miliar dikucurkan, tapi apakah benar akan menghadirkan jalan mulus bagi rakyat? Atau justru hanya memperkaya kontraktor dan oknum pejabat yang bermain di balik layar?

DBH Sawit yang mestinya dinikmati petani dan masyarakat luas, kini seakan dikunci menjadi sumber proyek jalan berulang. Demokrasi lokal yang semestinya memastikan transparansi, justru terancam oleh praktik manipulasi nomenklatur dan proyek asal jadi.

Pada akhirnya, rakyat hanya bisa berharap: jangan sampai jalan yang dibangun dengan dana puluhan miliar itu, lebih cepat rusak daripada masa jabatan pejabat yang mengesahkannya.

Daftar Kegiatan Anggaran PUTR Paluta 2024

(Rancangan Anggaran Biaya, sumber: dokumen internal)

1. Pembangunan Jalan Sibuhuan – Padang Bolak: Rp5,2 miliar

2. Peningkatan Jalan Gunung Tua – Padang Bolak: Rp4,8 miliar

3. Rekonstruksi Jalan Portibi – Aek Godang: Rp3,7 miliar

4. Rehabilitasi Jalan Binanga – Ujung Batu: Rp2,9 miliar

5. Lanjutan Pembangunan Jalan Gunung Tua – Simangambat: Rp3,1 miliar

6. Peningkatan Jalan Desa Batang Pane II – Desa Padang Luar: Rp2,5 miliar

7. Perbaikan Jalan Simangambat – Dolok: Rp1,8 miliar

8. Rekonstruksi Jalan Padang Bolak Julu – Desa Hasibuan: Rp2,2 miliar

9. Peningkatan Jalan Aek Milas – Aek Suhat: Rp2,0 miliar

10. Lanjutan Pembangunan Jalan Aek Bayur – Siunggam: Rp2,6 miliar

11. Rehabilitasi Jalan Batang Onang – Lubuk Torop: Rp1,9 miliar

12. Peningkatan Jalan Dolok Siguragura – Aek Haruaya: Rp1,6 miliar

13. Pembangunan Drainase Jalan Lingkungan Pasar Gunung Tua: Rp950 juta

14. Peningkatan Jalan Desa Janji Manahan – Aek Nangali: Rp1,4 miliar

15. Perbaikan Jalan Lingkungan Kelurahan Pasar Gunung Tua: Rp750 juta

16. Peningkatan Jalan Lingkungan Binanga: Rp680 juta

17. Rekonstruksi Jalan Aek Godang – Batu Tambun: Rp2,3 miliar

18. Pembangunan Jalan Lingkungan Pasar Binanga: Rp520 juta

19. Rehabilitasi Jalan Simangambat – Batang Pane: Rp1,2 miliar

20. Peningkatan Jalan DBH Sawit 2023 (Silpa): Rp10,8 miliar

21. Peningkatan Jalan DBH Sawit 2024: Rp21,7 miliar

Total: Rp49,87 miliar